FK-KMK UGM. Cochrane Indonesia dan Pusat Kajian Clinical Epidemiology and Biostatistics Unit (CEBU) FK-KMK UGM yang diwakili oleh dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH., Ph.D., Sp.OG (K) dan dr. Mawaddah Ar Rochmah, Sp.N., Ph.D mengikuti Cochrane Methods Workshop: Masterclass in New Methods for Planning for Synthesis and Designing the Related Search Strategy yang diadakan di Hotel Avante, Kuala Lumpur, Malaysia pada 26-27 September 2024.
Acara ini dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai negara seperti Malaysia, Indonesia, Singapura, Taiwan, Australia, dan New Zealand. Peserta yang hadir berasal dari kalangan peneliti, penulis tinjauan sistematis, kolaborator, pustakawan, dan mahasiswa yang berperan aktif dalam mengembangkan tinjauan sistematis berbasis bukti.
Workshop ini terdiri dari dua sesi utama: Defining Review Questions and Planning a Synthesis dan Developing a Search Strategy. Sesi pertama, yang dipandu oleh Steve McDonald dari Cochrane Australia, berfokus pada cara merumuskan pertanyaan tinjauan yang jelas dan terstruktur menggunakan kerangka PICO (Population, Intervention, Comparator, Outcomes). Sesi ini penting untuk memastikan bahwa tinjauan sistematis mengikuti kriteria inklusi yang tepat dan menyajikan sintesis data yang valid dan minim bias. Sementara itu, sesi Developing a Search Strategy memandu peserta dalam merancang strategi pencarian literatur yang komprehensif, mencakup penggunaan istilah pencarian yang tepat, penerapan filter pencarian, dan pelaporan hasil pencarian sesuai dengan standar internasional seperti PRISMA. Kedua workshop ini memastikan peserta mampu melakukan tinjauan sistematis yang lengkap, transparan, dan berkualitas tinggi.
Selain sesi pelatihan, acara juga diramaikan oleh perayaan 10 tahun berdirinya Cochrane Malaysia serta pertemuan regional Cochrane yang melibatkan peserta dari wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Pasifik. Diskusi selama pertemuan ini memperkuat kolaborasi regional untuk meningkatkan kualitas penelitian kesehatan berbasis bukti di kawasan tersebut.
Kegiatan ini mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDG ke-3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) tercermin dalam tujuan workshop yang berfokus pada peningkatan kualitas bukti ilmiah dalam pengambilan keputusan klinis yang lebih baik, yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Selain itu, SDG ke-4 (Pendidikan Berkualitas) juga tercapai melalui pemberian pelatihan berkualitas kepada para peneliti dan profesional kesehatan dari berbagai negara, memperkuat keterampilan mereka dalam merancang dan melaksanakan tinjauan sistematis berbasis bukti. Kegiatan ini juga mendukung SDG ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan membangun kolaborasi global antara peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai wilayah untuk memperkuat praktik kesehatan berbasis bukti secara internasional. (Kontributor: Tasyarani Nabila Purwandani/CEBU)