FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, bersama dengan Unit Alumni dan Kagamadok (Keluarga Gadjah Mada Kedokteran), akan melaksanakan Studium Generale bertajuk “The Fundamentals of Creating Your Own Medical Career Path”. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 18 Juli 2024, di Auditorium Lt.1 Gedung Tahir Sayap Utara, FK-KMK UGM.
Menurut Dr. dr. Sudadi, Sp.An., KNA., KAR, Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Studium Generale Kagamadok Mentorship Program merupakan program yang dirancang untuk mempersiapkan peserta didik menjadi alumni yang mampu meraih cita-cita mereka. Lulusan FK-KMK UGM tidak hanya menjadi dokter, perawat, atau ahli gizi, tetapi juga peneliti, pemangku kebijakan, dan perumus kebijakan di pemerintahan. Program ini membantu para fresh graduate untuk memahami perspektif karir yang lebih luas dan mempersiapkan mereka menghadapi kompetisi profesional di masa depan.
Dalam kegiatan ini, diundang lima narasumber dari berbagai bidang, yaitu: dr. Cornelius Dandung Bawono, Sp.A., CFP (Dokter, Certified Financial Planner, dan Founder DokterBisa), Prof. dr. Indah Kartika Murni, M.Kes, PhD, Sp.A(K) (Dokter Anak Konsultan Kardiologi), Lutfhi Azizatunnisa’, S.Ked., MPH (Dosen Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial), Yosephin Anandati Pranoto, S.Gz., M.S., R.D. (Dietisien & Dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK), dan Dr. Lisa Musharyanti, S.Kep., Ns., M.Med.Ed (Sekprodi Magister Keperawatan UMY)
dr. Cornelius Dandung Bawono, Sp.A., CFP, menjelaskan pentingnya pivot dan mengatur strategi dalam karir, termasuk terkait financial planning untuk investasi di masa depan bagi para dokter dan tenaga kesehatan. “Praktik sampai tua belum tentu menjamin kemandirian dan kestabilan finansial jangka panjang. Belajar finansial dan memikirkan rencana strategis adalah bekal penting bagi para dokter dan tenaga kesehatan lain untuk bisa survive dan berkelit di berbagai situasi,” ujarnya. dr. Cornelius mengakui bahwa banyak dokter tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang perencanaan keuangan. Oleh karena itu, ia mendirikan DokterBisa, sebuah platform yang mengajarkan dokter tentang keuangan dan soft skill yang dibutuhkan dalam praktik medis sehari-hari. “Di dunia nyata, ilmu keuangan dibutuhkan oleh para dokter. Certified Financial Planner bisa untuk diri sendiri atau membantu orang lain,” tambahnya.
Prof. dr. Indah Kartika Murni, M.Kes, PhD, Sp.A(K), atau yang sering disapa Prof. Ita, membagikan pengalamannya dalam membangun karir akademisnya. “Ketika saya ingin menjadi dosen, meskipun terlihat susah, saya tetap mencoba untuk mengambil kesempatannya. Meski harus belajar dan berusaha lebih keras, hasilnya lebih bermakna,” katanya. Prof. Ita mengisahkan bahwa meskipun jalannya menuju menjadi dosen tidak mudah, ia tetap berpegang teguh pada prinsip untuk mengambil setiap kesempatan yang ada dan menjalankannya dengan konsisten. “Mentor terbaik saya adalah ibu saya, seseorang yang menanamkan mindset untuk mengambil risiko dan bekerja keras melampaui batas diri,” ungkapnya.
Yosephin Anandati Pranoto, S.Gz., M.S., R.D., juga turut membagikan pengalamannya sebagai ahli gizi. “Figur ahli gizi seringkali tidak diakui di masyarakat. Saya memutuskan untuk mengubah situasi ini dengan meningkatkan kapasitas pendidikan dan mengambil setiap kesempatan yang ada,” ujarnya. Yosephin berbagi bahwa untuk menjadi dietisien yang dihormati, ia harus melakukan benchmarking ke luar negeri dan belajar setinggi-tingginya. “Kalau ada tantangan, saya mau, saya kejar, saya taklukkan. Kadang kita harus kasih celah untuk plan kita. Kita sudah punya plan tapi kita harus beri ruang untuk plan Tuhan,” tegasnya. Yosephin juga menekankan pentingnya merapal doa dan menerima takdir yang digariskan Tuhan, sambil terus berusaha dan bekerja keras.
Lutfhi Azizatunnisa’, S.Ked., MPH menambahkan, “Dalam membangun karir dan merencanakan harapan hidup kadang memberi kejutan dengan banyak plot-twist yang tidak terduga. Hal yang penting adalah bagaimana kita bisa embrace the plot-twist dengan membangun resilien yang tinggi, terus beradaptasi, dan berpikir strategis untuk mengupayakan kualitas diri yang lebih baik lagi.”
Studium Generale KAMP 2024 diharapkan dapat memberikan inspirasi dan panduan bagi para mahasiswa dan alumni FK-KMK UGM dalam mengejar dan mengembangkan karir mereka di masa depan. Acara ini juga mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas (SDG 4), kesehatan yang baik dan kesejahteraan (SDG 3), serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8). Melalui kegiatan ini, diharapkan para lulusan dapat berkontribusi lebih luas dalam pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor. Studium Generale KAMP merupakan kesempatan untuk belajar dari para mentor hebat dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan profesional ke depan. (Assyifa/Reporter)