FK-KMK UGM. Perkembangan informasi terkait kebutuhan gizi anak usia MP-ASI terus berkembang. Dalam talkshow “Pemenuhan Gizi Anak Usia MP-ASI” yang telah terlaksana pada 26 Januari 2024 dibahas mengenai kecukupan gizi anak MP-ASI. Usia anak MP-ASI dimulai ketika anak berusia 6 bulan dan telah dapat diberi makanan pendamping ASI. Berdasarkan angka kebutuhan gizi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, kebutuhan energi anak usia 6-1 tahun rata-rata yaitu 800 kkal/hari. Selanjutnya, di usia 1-3 tahun rata-rata energinya meningkat sampai 1350 kkal/hari. Angka kecukupan ini akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia dan aktivitas anak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penting bagi orangtua untuk mengetahui hal-hal tentang MP-ASI karena pada usia ini ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Selain dari faktor usia, di bawah ini adalah indikasi kapan bayi harus dinaikkan tekstur makanannya:
- Apakah refleks menjulurkan lidah bayi berkurang
- Apakah refleks gumoh berkurang
- Apakah kepala bayi sudah dapat tegak
- Apakah bayi sudah dapat duduk dengan bantuan
- Bayi terlihat menunjukkan minat pada jenis makanan baru selain ASI
- Bayi sering gelisah karena lapar meskipun sudah diberi ASI
Jika sudah ada tanda-tanda di atas, maka bayi bisa dikatakan telah siap menerima MP-ASI. Dalam proses menghabiskan makanannya, bayi akan beradaptasi dengan makanan barunya sehingga dapat menghabiskan waktu 15-20 menit. Proses adaptasi setiap anak berbeda-beda, oleh karena itu orangtua diharapkan dapat bersabar dan tidak memaksa anak untuk cepat-cepat menghabiskan MP-ASI (Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FKKMK UGM, 2022).
Asupan gizi seimbang memiliki peran yang paling penting dalam keseimbangan energi dan pencegahan pertambahan berat badan anak yang tidak diinginkan. Prinsip gizi seimbang ini disajikan dalam Tumpeng Gizi Seimbang yang berisi 4 pilar, yaitu:
1) mengkonsumsi aneka ragam pangan,
2) membiasakan perilaku hidup bersih,
3) melakukan aktifitas fisik, dan
4) memantau berat badan teratur untuk mempertahankan berat badan normal.
Untuk bayi usia 6-8 bulan, tekstur makan yang baik adalah makanan lumat (dimulai dari konsistensi saring). Contohnya bubur tepung beras dan pisang lumat. Sebaiknya MP-ASI diberikan sebelum ASI agar mengurangi penolakan makanan. Untuk bayi usia 9-11 bulan, tekstur makan adalah makanan lembek (makanan konsistensi cincang, disaring kasar, hingga finger food). Untuk usia 1-2 tahun, tekstur makan sudah bisa mengikuti makanan biasa atau makanan yang dimakan oleh keluarga. WHO 2023 merekomendasikan konsumsi terbaik bagi MP-ASI adalah anekaragam makanan yang bersumber dari lauk hewani, buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan karena mengandung zat gizi padat kalori, vitamin dan mineral. Namun gula, garam, dan penyedap rasa dalam MP-ASI tidak harus diberikan terutama sampai usia anak 1 tahun. Utamakan memberikan bahan makanan utama saja agar anak dapat menerima rasa asli dari bahan makanan dulu. Sumber manis dapat berasal dari buah-buahan, sedangkan sumber rasa gurih dari protein hewani seperti susu dan daging.
Lalu bagaimana dengan pengolahan MP-ASI yang baik? Pemasakan MP-ASI disarankan menggunakan pengolahan minimal namun tetap mudah dicerna anak (Oke, 2022). Siapkan piring dan sendok tersendiri dan jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Cara terbaik memberikan makan yaitu tidak dengan mengajak anak bermain atau menonton TV. Dengan demikian, pemberian MP-ASI yang sesuai diharapkan kesehatan dan tumbuh kembang anak akan normal (UNICEF, 2020).
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDGs nomor 2 terkait Tanpa Kelaparan, nomor 3 terkait Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dan nomor 12 terkait dengan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. (Kontributor dan Foto: Riani Witaningrum dari Departemen Gizi Kesehatan, Editor: Humas FK-KMK. Artikel ini telah diunggah di Website Departemen Gizi Kesehatan)