A Physiology CME Series 3rd: Menjaga Kesehatan Mental

FK-KMK UGM. Otak adalah organ kunci dalam kita menghadapi stress, coping terhadap stress, dan melewati fase-fase recovery. Respon stres mempengaruhi struktur maupun fungsi saraf manusia. Stress yang terkait oleh COVID-19 mempengaruhi fungsi kognitif dan psikologi termasuk gangguan tidur, gangguan atensi, gangguan ingatan dan buruknya pengambilan keputusan. Respon otak ditentukan oleh Cortex prefrontal, Amygdala, dan Hippocampus yang mempengaruhi setiap tindakan dan keputusan setiap individu. Materi ini disampaikan oleh dr. Meida Sofyana, M.Biomed dalam acara “Keeping Mental Health During The COVID-19 Pandemic Through Positive Behavior: From Basic Science to Application”, Selasa (27/10) secara daring.

Topik kegiatan A Physiology CME Series 3rd relevan dengan kondisi saat ini. Pandemi tidak hanya mengancam secara fisik tetapi juga kondisi mental bagi individu yang sehat, Para pembicara akan mengurai dan bagaimana kesehatan mental ini dikaitkan dengan fisiologi yang ada didalam tubuh kita. Seperti yang disampaikan Ketua Departemen Fisiologi, Dr. dr. Dicky Moch. Rizal, M.Kes, Sp.And(K) dalam sambutannya.

Dokter Meida juga menyampaikan bahwa didalam otak tersebar berbagai sirkuit neural yang menentukan situasi apa yg berbahaya bagi individu yaitu Hippocampus, Amygdala, dan Cortex prefrontal. Ketika ada pengalaman stressful maka dipersepsikan oleh tubuh menjadi sesuatu yang baik atau buruk. Jika baik maka akan menjadi pembelajaran pada saraf sehingga individu menjadi lebih kuat dan tahan banting untuk mengalami stressful selanjutnya, sedangkan jika tubuh merespon dengan buruk maka bisa menjadi toksik pada saraf.

Cortex prefrontal sangat penting dalam membuat keputusan. Sistem kontrol neural ini meliputi memori, evaluasi, reward dan punishment, resolusi konflik, dan inhibisi respon-respon yang tidak tepat. Jika individu merasa stress maka yang akan aktif adalah amygdala, respon yang akan muncul adalah respon reflek dan respon habituasi yaitu respon yang seperti biasa, tidak bisa berpikir jernih, tidak bisa memutuskan dengan baik dan mempelajari konsekuenasi-konsekuenasi tindakan kita. Amygdala bertanggung jawab terhadap persepsi emosional. Sedangkan Hippocampus bertanggungjawab pada memori.

dr. Afkar Aulia, M.Sc. menyampaikan pandemi COVID-19 ini cenderung meningkatkan depresi baik sedang, maupun sangat berat. Setiap orang perlu menemukan metode mengatasi stress, kurangi mencari berita yang menakutkan, jaga jumlah tidur, tetap beraktifitas fisik dan makan makanan sehat, pertahankan spiritualitas, saling menolong dan saling mendengarkan, serta datang ke layanan profesional jika diperlukan.

Departemen Fisiologi FK-KMK UGM menyelenggarakan kegiatan A Physiology CME Series 3rd dengan menghadirkan narasumber-narasumber diantaranya dr. Meida Sofyana, M.Biomed dengan topik “Neuroscience of Behaviour change and adaptation in response to COVID-19 pandemic”, dr. Afkar Aulia, M.Sc menyampaikan topik “Mental Health Problems during COVID-19 pandemic: biological, psychological, sociocultural and spiritual changes”, Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, Sport&Circ Med, AIFM tentang topik “Mindfulness, Social Connectedness and Religiousness to keep Mental Health: a Biopsychosociospiritual Perspective”, dan dr. Rakhmat Ari Wiboro, M.Sc mengulas topik “Potential Mechanism of Exercise in the Anxiety Management during the COVID-19 pandemic”. (Dian/IRO)

Video selengkapnya dapat diakses dalam link beikut ini:

A Physiology CME Series 3rd : “Keeping Mental Health During The COVID-19 Pandemic Through Positive Behavior: From Basic Science to Application”

Berita Terbaru