Site icon FK-KMK UGM

Potensi dan Pengelolaan sistem telematika untuk mengembangkan RS di daerah sulit dan melebarkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

Pengantar

Pada tanggal 16 Juli 2013 Ibu Menteri Kesehatan membuka unit Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh berbasis digital di Badan PPSDM. Peresmian ditandai dengan melakukan diskusi teleconference bersama pejabat Dinas Kesehatan di  4 propinsi. Empat  tahun yang lalu Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM memulai Program Pengembangan Ilmu berbasis Web.  Teknologi Web untuk menyimpan, menyiarkan secara hidup dalam bentuk audio visual semakin maju. Gadget semakin banyak dipegang oleh masyarakat. 3 tahun yang lalu, Infrastruktur IT di berbagai tempat terpencil sangat sulit. Sekarang sudah ada teknologi VSAT  dipasang di seluruh Dinas Kesehatan dan RSD. Sudah ada “jalan raya besar” untuk dipergunakan. PKMK FK UGM  sudah menggunakan untuk NTT dan Papua. Peresmian unit Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh di Kemenkes menandai era baru dalam telematika.

Kegiatan Semiloka hari ini adalah:

Membahas Potensi dan Pengelolaan sistem telematika untuk mengembangkan RS di daerah sulit dan melebarkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Tujuan Pertemuan:

  1. Membahas pengalaman PKMK menggunakan teknologi telekomunikasi di Papua dan NTT ;
  2. Memahami teknologi VSAT dan sistem jaringan Pusdatin dan Telkom untuk pengembangan.
  3. Membahas sistem tele-training dan telemedicine yang membutuhkan struktur, dana, tenaga ahli, dan kegiatan yang terkoordinasi;
  4. Mengembangkan telehealth dan telemedicine lebih lanjut  untuk RS di daerah sulit
  5. Membahas Proses Bisnis Sistem Pengembangan Ilmu berbasis Telematika

Hasil pertemuan
Pertemuan telah membahas pengalaman PKMK UGM menggunakan teknologi telekomunikasi di Papua dan NTT  dalam pelatihan bagi Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan staf yang dilakukan secara kombinasi dengan tatap muka. Disamping itu bekerjasama dengan RS Harapan Kita telah mencoba menggunakan telemedicine dalam berbagai kasus Obsgin di RSD Kefa. Masalah yang masih timbul adalah gangguan teknis komunikasi. Gangguan ini diantisipasi dengan menggunakan back-up berupa sambungan telpon.  Adanya jaringan VSAT dari Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan PT Telkom memberi dorongan baru untuk pengembangan dengan catatan diharapkan menaikkan kapasitas menjadi 512Kb. Saat ini baru 126 yang lebih dari cukup untuk manajemen dan pengiriman data, namun sangat kurang untuk keperluan video. Dalam pertemuan dibahas pula sistem agar kegiatna ini dapat berjalan jangka lama.

Tindak lanjut pertemuan:

1. Pengembangan sistem telematika untuk NTT dan Papua terus dilakukan bersama dengan Kemenkes, Pusdatin. Khusus untuk telemedicine diharapkan ada pertemuan untuk aspek hukumnya.

2. Perlu dilakukan pengembangan untuk isi yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga rumahsakit, Dinas Kesehatan, dan puskesmas yang akan tersambung dengan infrastruktur SIKNAS Pusdatin.

3. UGM dan perguruan tinggi lain diharapkan menjadi semacam production house untuk kegiatan. Sebagai kegiatan awal akan dilakukan beberapa hal:

4. Direncanakan  ada pertemuan nasional untuk membahas penggunaan jaringan VSAT Kemenkes Pusdatin dengan berbagai kemungkinan dan contoh  isinya.

Exit mobile version