FK-KMK UGM

Peringati HKN 2016, Jogja Mencanangkan Bebas Katarak

img_0494

FK-UGM. Jogja mencanangkan bebas katarak dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2016. Hal ini disampaikan oleh pengurus Jogja Eye Help, Hj. Tri Kirana Muslidatun, Rabu (2/11) di Hotel Neo Jogja. “Tidak ada lagi warga Jogja yang berpenyakit katarak tetapi tidak ditangani,” tegasnya.

Dengan menggandeng Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dan Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UGM, Jogja Eye Help akan menyelenggarakan operasi katarak masal dan pemeriksaan mata gratis pada tanggal 12 November 2016 mendatang di Rumah Sakit Happy Land jalan Timoho Yogyakarta.

Fokus peringatan HKN ke-52 di Jogja tahun ini pada penyakit katarak dan penyakit mata pada anak dan Miopia atau mata minus. Staf Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Prof. dr. Suhardjo, SU., SpM(K), menyampaikan bahwa pada kegiatan ini akan melibatkan puluhan dokter untuk memberikan pelayanan. “Agar hasil operasi lebih optimal, pelayanan operasi terbatas sebanyak 50-60 pasien. Sedangkan untuk pemeriksaan mata pada anak, kami bisa menangani sekitar 200-250 pasien,” paparnya.

“Masyarakat jangan ragu untuk datang dan memeriksakan diri dalam program ini. Syaratnya adalah dengan membawa KTP Jogja,” imbuh Hj. Tri Kirana Muslidatun. Selain di Jogja, pelayanan kesehatan mata gratis ini rencananya juga akan dilaksanakan di beberapa wilayah lain seperti kabupaten Bantul maupun Sleman.

Sampai saat ini setidaknya sudah 285 juta orang di dunia mengalami kebutaan. Bahkan data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi katarak pada semua umur sudah mencapai 1,8%. Menurut Badan internasional untuk pencegahan kebutaan, 80 persen kasus tersebut bisa dihindari apabila masyarakat mendapatkan pelayanan mata yang komprehensif.

Melihat fakta tersebut, Jogja Eye Help, PERDAMI, dan Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UGM terus berkomitmen untuk membentuk kesadaran dan memberikan pelayanan kesehatan mata pada masyarakat. Kunci untuk kesehatan mata yang baik adalah deteksi dini. (Wiwin/IRO).

Exit mobile version