Pencapaian kompetensi peserta didik dalam pendidikan profesi sangat membutuhkan proses pembimbingan klinik yang maksimal. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses pembimbingan klinik belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Kemampuan pembimbing jarang diperhatikan. Akibatnya, peserta didik tidak maksimal dalam memperoleh bimbingan klinik.
Karena alasan itu, Bagian Pendidikan Kedokteran (BPK) Fakultas Kedokteran UGM menyelenggarakan pelatihan bagi para pembimbing klinik. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16-17 Juni 2014 di Gedung Radiopoetro lantai 6 FK UGM. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang merupakan pendidik klinik dari profesi kesehatan yang berbeda-beda. Diantaranya adalah pendidik klinik dokter, apoteker, perawat, dan pendidik klinik profesi kesehatan lain.
dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed selaku pengarah pelatihan mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya Pelatihan Nasional ‘Pembimbingan dalam Pendidikan Klinik’ adalah peserta mampu menerapkan prinsip-prinsip pendidikan dan menjadi role model. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pilihan metode yang tepat bagi para pembimbing klinik sesuai dengan institusinya.
Pembicara dalam pelatihan ini adalah dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), PhD; dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D dan dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed. Semua pembicara berasal dari FK UGM. Sehingga, metode-metode yang disampaikan merupakan metode yang sudah diterapkan di FK UGM.
Beberapa metode yang dipaparkan pada pelatihan diantaranya Bedside Teaching, One Minute Preceptor, SNAPP model, Feedback dan Reflection. Secara keseluruhan, metode-metode yang diberikan adalah metode yang efisien dan efektif dalam pembimbingan. Tidak terlalu rumit dan tepat sasaran.
Misalnya saja metode One Minute Preceptor atau istilah lainnya Microskills yang disampaikan oleh dr. Gandes. Dengan lima tahapan sederhana, pendidik dapat dengan maksimal memberikan pelatihan kepada peserta didik dalam waktu yang singkat.
Salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Bali mengaku merasa puas mengikuti kegiatan ini. Harapannya, untuk kedepannya kegiatan seperti ini tetap diadakan.
“Sangat bermanfaat khususnya untuk dosen pembimbing klinik,” jelas I Made Wandya.(Lisa/Reporter)