FK-KMK UGM. Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan Pelatihan Basic Surgical Skill (BSS) 1 bagi para peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) 1 Obstetri dan Ginekologi (Obgin) dari regional Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) pada tanggal 15–17 Mei 2025. Kegiatan berlangsung selama tiga hari di Ruang Pertemuan Diklat Lantai IV RSUP Dr. Sardjito, melibatkan kolaborasi lintas institusi pendidikan.
Sebanyak 36 peserta dari tiga universitas—Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Sebelas Maret (UNS)—mengikuti pelatihan ini sebagai bagian dari program wajib nasional yang diselenggarakan oleh Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Kegiatan ini diketuai oleh dr. Ahsanudin Attamimi, Sp.O.G., Subsp.K.Fm, M.Med.Ed, di bawah arahan Prof. Dr. dr. Rajuddin, Sp.O.G., Subsp.F.E.R sebagai Course Director. Para pelatih dan penguji berasal dari tiga pusat pendidikan yang berperan aktif dalam membentuk kompetensi awal para residen.
Materi pelatihan dikemas secara sistematis dan komprehensif, meliputi prinsip dasar pembedahan seperti teknik steril, penggunaan instrumen, teknik jahit dan simpul, reparasi cedera organ, hemostasis, serta pengenalan electrosurgery. Selain sesi praktik, peserta juga mengikuti evaluasi tertulis dan ujian keterampilan klinik (OSCE) sebagai bentuk penilaian akhir.
Pelatihan ini diselenggarakan secara berkala setiap enam bulan untuk seluruh peserta PPDS baru di regional. Tujuan utamanya adalah membekali dokter muda dengan keterampilan bedah dasar yang sesuai dengan standar nasional, serta menjamin kualitas pelayanan kesehatan di bidang obstetri dan ginekologi.
Lebih dari itu, kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui kerja sama antara institusi pendidikan kedokteran di regional Joglosemar, pelatihan ini menjadi bukti nyata kolaborasi dalam peningkatan mutu sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Dengan fondasi keterampilan bedah yang solid sejak awal masa pendidikan, para peserta diharapkan mampu menghadapi tantangan klinis secara profesional dan memberikan layanan medis yang aman serta berkualitas kepada masyarakat. (Kontributor: Munjayati).