Site icon FK-KMK UGM

Optimalisasi Dashboard Digital untuk Penurunan Kematian Ibu: PKMK FK-KMK UGM Gelar Webinar Nasional

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan webinar bertajuk Review Kebijakan Penurunan Kematian Ibu Tahun 2024 berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025 pada Kamis (13/02/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kebijakan serta merumuskan strategi berbasis bukti guna menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) secara berkelanjutan, sejalan dengan target SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera terkait kesehatan yang baik dan kesejahteraan.

Dalam pengantarnya, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD., Guru Besar FK-KMK UGM, menyoroti pentingnya pemanfaatan Dashboard Digital sebagai alat untuk meninjau kebijakan berbasis data. Ia menekankan bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam pengumpulan dan analisis data kematian ibu dari berbagai daerah guna menghasilkan rekomendasi kebijakan yang lebih akurat dan aplikatif.

Monita Destiwi, M.A., peneliti PKMK FK-KMK UGM, dalam paparannya menjelaskan bahwa tren AKI di Indonesia telah mengalami penurunan dari 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015) menjadi 189 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Long Form Sensus Penduduk 2020). Meskipun demikian, angka ini masih belum mencapai target RPJMN 2024 sebesar 183 kematian per 100.000 kelahiran hidup, serta masih jauh dari target SDGs 2030 yang menetapkan AKI maksimal 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan berbasis transformasi sistem kesehatan yang didukung dengan pemanfaatan Dashboard Analisis Situasi Kesehatan (DaSK) di berbagai level pemerintahan.

Webinar ini juga menghadirkan sejumlah pembahas yang memberikan perspektif dari berbagai sektor. Dr. Hany Zahro dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan RI, menegaskan bahwa upaya yang telah dilakukan sejalan dengan kebijakan pemerintah, dengan berbagai rencana strategis yang akan diterapkan pada 2025. Prof. dr. R. Detty Siti Nurdiati, MPH., Ph.D., Sp.OG(K) dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM, menyoroti kendala dalam implementasi Audit Maternal Perinatal Surveillance and Response (AMP-SR), seperti kurangnya pelaporan kasus kematian maternal dan neonatal oleh fasilitas kesehatan serta belum optimalnya tindak lanjut dari hasil audit. Sehingga sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dr. dr. Prita Muliarini, Sp.OG(K), Subsp.Obgin, MH dari Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) menyatakan dukungan penuh terhadap pemanfaatan DaSK, seraya menekankan pentingnya kepemimpinan dan peran organisasi profesi dalam memperkuat kebijakan kesehatan maternal. Dari perspektif daerah, dr. Jusi Febrianto, MPH, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, mengungkapkan tantangan utama dalam menurunkan AKI, yaitu keterlambatan rujukan dan deteksi dini yang belum optimal, yang saat ini menjadi fokus utama dalam perbaikan sistem layanan kesehatan. Sementara itu, Endang Pamungkasiwi, SKM, M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY menyoroti bahwa hipertensi masih menjadi penyebab utama kematian ibu di tingkat provinsi dan nasional, sehingga skrining yang lebih optimal menjadi kunci dalam upaya pencegahan.

Melalui webinar ini, PKMK FK-KMK UGM berharap kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi digital dalam analisis data kesehatan dapat semakin dioptimalkan untuk mempercepat penurunan AKI di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan komitmen SDGs poin 3 dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta memperkuat sistem pelayanan kesehatan berbasis bukti. (Kontributor: Monita Destiwi).

Exit mobile version