[slideshow_deploy id=’12211′]
FK-UGM. Glaukoma disebabkan karena terjadinya peningkatan tekanan di dalam mata (tekanan intraocular) baik akibat produksi cairan mata berlebih, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan cairan tersebut. Tekanan ini pada akhirnya akan merusak serabut saraf retina atau jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan saraf optik yang menghubungkan mata ke otak. Glaukoma sering memerlukan operasi untuk membuat saluran baru yang akan memudahkan pengeluaran cairan dari mata (operasi filtrasi).
Trabulektomi, merupakan operasi yang seringkali dilakukan untuk pasien glaukoma. Akan tetapi dalam beberapa kasus glaukoma, pendekatan ini mempunyai perkembangan pasien yang kurang baik, misalnya pada pasien glaukoma neovaskular, glaukoma pada afakia, glaukoma uveitis dan glaukoma dengan konjungtiva buruk.
Kasus-kasus inilah yang mendorong staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UGM, dr. Retno Ekantini, Sp.M(K)., M.Kes., untuk mengembangkan penelitian mengenai: “Daya Guna Implan Drainase Glaukoma Berkatup Semilunar pada Penurunan Tekanan Hidrostatik”, yang dipertahankan pada ujian terbuka program Doktor, Rabu (31/8), di gedung Auditorium Fakultas Kedokteran UGM.
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Dr. dr. Suhardjo, SU., SpM(K) ini menunjukkan hasil bahwa katup semilunar berfungsi juga pada implant drainase glaukoma. “Penelitian ini mendapatkan hasil implant drainase glaukoma berkatup semilunar dapat menurunan tekanan hidrostatik yang tinggi 30 mmHg sampai pada nilai tekanan mata normal yaitu antara 8.08-17,32 mmHg,” papar Retno Ekantini.
Melalui penelitian yang dilaksanakan kurang lebih selama 4 tahun, dokter ahli spesialis mata Fakultas Kedokteran UGM ini berhasil meraih gelar Doktor Fakultas Kedokteran UGM ke-254 dan gelar Doktor UGM ke-3298 (Wiwin/IRO).
Sumber: Ringkasan Disertasi, Retno Ekantini, Daya Guna Implan Drainase Glaukoma Berkatup Semilunar pada Penurunan Tekanan Hidrostatik, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2016, hal. 1-13.