FK-KMK UGM

Hadirnya ‘Kartini’ di Tlogoadi

final_1

FK-UGM. Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara yang mengalami masalah pendek (stunting), kurus (wasting), dan gemuk (overweight) pada balita. Berdasarkan data Riskesdas 2013, dari 76.160 balita di Indonesia, 28.331 (37.2%) balita tergolong pendek dan prevalensi BBLR (berat badan lahir rendah) di Indonesia mencapai 10.4%. Provinsi DIY menduduki peringkat tertinggi ke-3 di Indonesia. Keterbatasan pengetahuan terhadap pemenuhan gizi masyarakat membentuk paradigma baru bahwa gangguan pertumbuhan fisik seperti tubuh pendek, kurus maupun gemuk tidak dapat diperbaiki lagi. Pandangan ini tentu kurang tepat. Pada dasarnya 80% pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh faktor pemenuhan gizi. Sehingga gangguan fisik sejatinya mampu diupayakan dan diperbaiki sejak dini, melalui perbaikan asupan gizi.

Dusun Gandekan, Kalongan dan Toragan Desa Tlogoadi merupakan salah satu desa di wilayah Mlati Sleman Yogyakarta yang mengalami permasalahan gizi masyarakat. Dari hasil praktik kerja lapangan, mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM menemukan rendahnya angka Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau usia emas perkembangan anak, banyaknya kasus hambatan pertumbuhan badan (stunting) dan berat badan berlebih (obesitas) pada balita, tidak adanya edukasi HPK dari Posyandu, dan tidak adanya penyuluhan gizi kepada masyarakat. Fakta ini tentu sangat kentara mempengaruhi status gizi masyarakat setempat.

Melihat fenomena ini, sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM berinisiatif untuk memberikan upaya pengembangan pengetahuan gizi masyarakat di Tlogoadi. Mahasiswa ini kemudian tergabung dalam satu tim kerja terdiri dari Mahasiswa Ilmu Keperawatan FK UGM, Eria Riski Artanti dan Melinda Diah Asmoro; Mahasiswa Gizi Kesehatan FK UGM, Aprilia Ayu Sholihati Nafisah, Mahasiswa Pendidikan Dokter FK UGM, Nisrina Maulida Rozanti, dan Mahasiswa Kebidanan Sekolah Vokasi UGM, Yuni Rahmawati untuk menggagas program Kader Mahir Gizi Terlatih Indonesia (KARTINI) untuk desa Tlogoadi, Mlati Sleman.

KARTINI, menjadi program kreativitas dan pengabdian masyarakat mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM untuk masyarakat desa Tlogadi Mlati Sleman. Dengan menggandeng Kader Mahir Gizi Terlatih Indonesia, tim KARTINI mampu memberikan bekal pengetahuan yang tepat kepada kader Posyandu balita sebagai agen perbaikan gizi untuk generasi sehat melalui program 1000HPK.

Melalui kegiatan diskusi gizi kesehatan, konsep gerakan HPK untuk masa prenatal dan postnatal, Posyandu ideal, praktik pengolahan makanan pendamping ASI (MP-ASI), teknik menyusui (breast feeding), pengukuran status gizi, serta penyiapan kader siap edukasi, tim KARTINI berhasil mendapat perhatian serta pengakuan dari Puskesmas Mlati II dan Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Cabang Yogyakarta. Metode dan media edukasi seperti lembar balik, booklet, dan buku saku telah diberikan pada masing-masing Posyandu Balita (dusun) mampu menjadi media pembelajaran efektif tim KARTINI untuk mengedukasi masyarakat.

Dusun Mahir Gizi dan potensi keberlanjutan program KARTINI telah terpilih menjadi salah satu program unggulan puskesmas mampu menjadi penanda keberhasilan kerja keras tim mahasiswa ini. Mulai tahun depan, program KARTINI juga akan diterapkan di dusun lain di wilayah Puskesmas Mlati II Sleman. Pada tanggal 7-12 Agustus 2016 mendatang, mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM mendapatkan kehormatan untuk mempresentasikan program KARTINI dalam perhelatan bergengsi tingkat nasional,”Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2016”, yang akan diselenggarakan di Institut Pertanian Bogor.(Dian-Wiwin/IRO)

Exit mobile version