FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM menerima kunjungan studi banding Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis (12/06) di Ruang 2.1 Gedung Pusat FK-KMK UGM. Kunjungan ini dalam rangka pengembangan Database Big Data Rumah Sakit serta perancangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Registry.
Dr. dr. Muhammad Nurhadi Rahman, Sp.OG, Subsp. Urogin-RE, selaku perwakilan Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM, menyampaikan bahwa pengembangan Big Data bukan hanya mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, tetapi juga menjadi elemen penting dalam mendukung Academic Health System (AHS). “Dengan volume data yang besar dari berbagai mitra rumah sakit, kita dapat mengelola dan menganalisisnya untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat dan berbasis bukti,” ujar dr. Nurhadi
Sementara itu, Apt. Saepudin, S.Si., M.Si., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya UII, menekankan bahwa mengembangkan big data merupakan suatu keharusan. “Kami sedang menyiapkan program Magister Farmasi yang memiliki keunikan di bidang sains data. Melalui kunjungan ini, kami ingin belajar dan menyerap pengalaman FK-KMK UGM dalam membangun ekosistem data yang kuat.”
Pada sesi diskusi, Anis Fuad, S.Ked., DEA, selaku Koordinator Big Data AHS UGM, memaparkan tentang konsep dan implementasi Big Data dalam ekosistem AHS UGM. Menurutnya, AHS UGM tidak hanya terdiri dari rumah sakit pendidikan, tetapi juga menjalin kolaborasi erat dengan dinas kesehatan dan puskesmas. “Cita-citanya adalah agar Big Data tidak hanya sampai di rumah sakit, tetapi menjangkau hingga puskesmas,” terang Anis Fuad.
Ia juga menekankan pentingnya kemampuan mengelola berbagai jenis data agar tetap relevan, meskipun terjadi perubahan sistemik atau kebijakan. Komitmen untuk menjaga keberlanjutan data di tengah tantangan global merupakan wujud nyata dari kontribusi FK-KMK UGM dalam pembangunan sistem kesehatan nasional yang tangguh dan adaptif.
Kegiatan studi banding ini tidak hanya berdiskusi tentang pemanfaatan big data dalam pendidikan, pelayanan, dan penelitian bidang kesehatan saja. Tetapi juga selaras dengan tujuan SDGs, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Humas/Sitam).