Site icon FK-KMK UGM

FK-KMK UGM Terima Kunjungan Studi Banding UIN Sunan Kalijaga

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa (18/03) di Ruang Rapat 1.1 Gedung Pusat FK-KMK UGM. Kunjungan ini berkaitan dengan rencana pembukaan fakultas kedokteran di UIN Sunan Kalijaga.

Perwakilan dari UIN Sunan Kalijaga yang berkunjung ke FK-KMK UGM antara lain Prof. Dr. Istiningsih, M.Pd (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga) bersama tim Fakultas Kedokteran UIN SUKA. Pada sambutannya, Prof. Istiningsih menyampaikan bahwa sebelum mendirikan fakultas kedokteran, tim dari UIN SUKA sudah beberapa kali berkunjung ke Rektorat UGM untuk berdiskusi terkait rencana pembukaan fakultas kedokteran.

“Kami menyampaikan bahwa UIN Sunan Kalijaga bercita-cita mendirikan fakultas kedokteran ini sudah lama. Persiapan panjang sudah kami lakukan dan rencananya submit di pertengahan tahun 2025. Sehingga kunjungan kami ke FK-KMK UGM untuk belajar agar bisa tercapai pembukaan fakultas kedokteran tersebut.  Kami juga sampaikan untuk pendamping kami adalah FK UNDIP, kami ingin berdiskusi dengan FK-KMK UGM untuk hal-hal lainnya terkait fakultas kedokteran,” ujar Prof. Istiningsih.

Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH menyambut baik kunjungan UIN Sunan Kalijaga. Prof. Yodi menyampaikan bahwa dalam pembukaan fakultas kedokteran cukup banyak tantangannya. Beliau menekankan adanya komitmen yang kuat untuk mewujudkan fakultas tersebut, karena tidak hanya berkaitan dengan SDM, finansial, namun ada banyak hal yang harus diperhatikan.

“Pembukaan fakultas kedokteran pada saat ini memang ada berbagai tantangannya. Kami mempunyai banyak catatan karena sering menerima kunjungan dari universitas yang ingin membuka program studi kedokteran, dan saat ini masih berjuang untuk mendampingi pembukaan FK Borneo Tarakan yang lokasinya di perbatasan, ini perjuangannya luar biasa. Sehingga dalam diskusi ini kami bisa membagikan pengalaman saat pendampingan pembukaan fakultas kedokteran,” terang Prof. Yodi.

Pada pertemuan ini, kedua institusi lebih banyak berdiskusi langsung terkait pembukaan fakultas kedokteran. Mulai dari pemenuhan dosen pengajar, fasilitas pembelajaran, hingga terkait kurikulum. Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM., AIFO-K selaku Kepala Program Studi Kedokteran menjelaskan bahwa untuk menentukan ciri khas fakultas kedokteran di setiap universitas harus terlihat pada kurikulumnya.

“Kekhasan kurikulum di FK-KMK UGM adalah leadership, kekhasan kurikulum di FK-KMK UGM berganti di tahun 2020. Kurikulum sebelumnya adalah kebencanaan. Untuk mengganti kurikulum ini, kami mengumpulkan stakeholder baik internal maupun eksternal yang menerima lulusan dari FK-KMK UGM untuk mendapatkan asupan informasi yang dibutuhkan.”

Sementara itu, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) menyampaikan bahwa kebutuhan SDM yang harus dipenuhi memang menjadi tantangan tersendiri. FK-KMK UGM membantu menyebarluaskan informasi adanya kebutuhan dosen pengajar yang sesuai dengan kriteria UIN Sunan Kalijaga butuhkan. “Kami hanya bisa melakukan untuk menyebarkan informasi tersebut kepada masing-masing kaprodi yang ada di FK-KMK UGM. Karena sebagian besar mahasiswa magister atau spesialis yang kuliah di FK-KMK UGM lebih banyak sudah bekerja atau kiriman dari institusi masing-masing.”

Kunjungan studi banding UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga membahas fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran. Delegasi UIN Sunan Kalijaga juga mengunjungi laboratorium yang ada di FK-KMK UGM. Kunjungan ini sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Humas/Sitam).

Exit mobile version