Site icon FK-KMK UGM

FK-KMK UGM Terima Kunjungan dari FKG UGM terkait Pengiriman Mahasiswa Residen dalam Skema Sistem Kesehatan Akademik

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Pertemuan dilakukan di Gedung Pusat FK-KMK UGM, pada Jumat (21/3/2025). Penerimaan kunjungan dilaksanakan untuk memberikan wawasan terkait mekanisme serta best practises pengiriman mahasiswa residen senior ke rumah sakit daerah dalam skema Sistem Akademik Kesehatan yang telah dijalankan oleh FK-KMK UGM.

Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama FKG UGM, drg. Trianna Wahyu Utami, MD.Sc., Ph.D., membuka sesi dengan menyatakan respons positif atas ajakan kerja sama dari FK-KMK UGM kepada FKG UGM dalam Sistem Kesehatan Akademik sejak 2024. drg. Trianna menyebut, saat ini, FKG UGM setidaknya telah menerima permintaan bantuan pengiriman residen dari empat rumah sakit yang berada dalam Sistem Kesehatan Akademik.

“Oleh karena itu, kami berkunjung untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengiriman yang nantinya harus dipahami oleh Bapak/Ibu Kaprodi yang akan secara teknis mengawal kegiatan PPDS, dan di setiap prodi ada tantangan di bagian mana untuk bisa mendapatkan arahan atau perspektif yang dilakukan di FK-KMK,” kata drg. Trianna.

Menyambut tim dekanat FKG UGM, Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM, Dr. dr. Sudadi Sp.An., KNA., KAR., menerangkan bahwa sejak 2020, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI terlibat dalam pemenuhan pendidikan dokter gigi maupun spesialis, termasuk di FK-KMK UGM. Keterlibatan dua kementerian tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mengirimkan dokter-dokter ke daerah yang tidak memiliki dokter maupun mengirimkan dokter yang berstandar ke rumah sakit daerah. Dalam pengiriman tersebut, FK-KMK UGM melengkapi peserta didik dengan perlindungan hukum berupa Perjanjian Kerja Sama (PKS).

“Kami membuat satu program seperti afirmasi, melanjutkan dari sister hospital sebelumnya maupun sister hospital dari Kemenkes untuk membuat suatu program di daerah 3T, daerah terpencil, untuk bisa ikut memberikan bantuan. Sistem Kesehatan Akademik juga membuat suatu skema kerja sama dengan daerah-daerah yang menempatkan Residen Mandiri di sana dan bersamaan dengan itu, daerah mengirimkan SDM untuk sekolah di sini,” jelas dr. Sudadi.

Dosen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK-KMK UGM, dr. Bhirowo Yudo Pratomo, Sp.An, KAKV, turut menuturkan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengirimkan mahasiswa residen, antara lain memastikan alat harus spesifik, lengkap, dan memenuhi standar—sehingga dibutuhkan visitasi lapangan; kelayakan tempat dan kasus, keamanan, dan kesinambungan antara rumah sakit dan program studi.

“Kita menempatkan residen ke suatu daerah harus dijamin aman. Tentunya, kita tidak ingin residen kita keluar. Yang penting, keamanan dan fasilitasnya ada,” ujar dr. Bhirowo.

Kolaborasi FK-KMK UGM dan FKG UGM terkait pengiriman residen dalam skema Sistem Kesehatan Akademik ini merupakan bagian dari upaya FK-KMK UGM untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).

Exit mobile version