FK-KMK UGM. National Centre for Global Health and Medicine (NCGM) menyelenggarakan forum penting yang mempertemukan para pakar kesehatan, akademisi, dan perwakilan dari berbagai organisasi internasional pada Selasa, 25 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkuat jejaring kerjasama global di bidang kesehatan, khususnya untuk mendukung peningkatan kualitas riset dan pendidikan di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Dalam forum tersebut, Universitas Gadjah Mada melalui Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) turut ambil bagian melalui kehadiran Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D dari Pusat Kajian Kesehatan Anak FK-KMK UGM.
Dalam paparannya, Prof. Jarir menekankan pentingnya riset kesehatan anak yang kontekstual dan berkelanjutan, terutama di negara-negara berkembang di Asia Tenggara. Ia menyoroti tantangan multidimensi yang dihadapi dalam peningkatan kualitas kesehatan anak dan perlunya dukungan internasional dalam bentuk kolaborasi riset, pendanaan, serta pertukaran pengetahuan. Topik ini semakin relevan dalam upaya pencapaian SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang menempatkan pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan.
Forum ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Dr. Daisuke Tokita, Secretary General ARISE sekaligus Direktur Departemen Uji Internasional, yang mengulas arah strategis kolaborasi riset global dan inisiatif baru di bidang pengembangan kapasitas uji klinis. Bersama Dr. Sifa Muchanga dan Dr. Tsukumi Tondokoro dari ARISE, mereka menegaskan perlunya inovasi dalam prosedur uji klinis agar dapat menjawab kebutuhan spesifik masyarakat Asia.
Kontribusi dari Dr. Jun Kitahara dari PMDA Asia Office turut memperkaya diskusi, dengan memberikan pandangan mengenai sistem regulasi uji klinis di Jepang dan bagaimana kerangka regulasi tersebut dapat mendukung penguatan sistem kesehatan di Asia. Sementara itu, perwakilan dari JICA—Mr. Sasaki Masahiro dan Mrs. Windy—menyampaikan berbagai bentuk dukungan teknis dan pengembangan kapasitas yang telah dilakukan lembaganya di kawasan Asia, sejalan dengan agenda SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Lebih dari sekadar forum ilmiah, kegiatan ini menjadi medium penguatan kolaborasi lintas sektor dan negara, menjawab panggilan global untuk memperkuat kemitraan dalam pencapaian SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan semangat kolaboratif, forum ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan dan pendekatan baru dalam mengatasi isu-isu kesehatan global melalui riset yang berdampak dan pendidikan yang relevan.
Keterlibatan aktif FK-KMK UGM dalam kegiatan ini mencerminkan komitmen institusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan berbasis kolaborasi internasional. Langkah ini diharapkan membawa kontribusi nyata dalam pengembangan kebijakan kesehatan, peningkatan kapasitas akademik, serta penguatan peran Indonesia di kancah global dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang adil, inovatif, dan berkelanjutan. (Kontributor: Dhimas Sholikhul Huda).