Site icon FK-KMK UGM

FK-KMK UGM Perkuat Kesadaran Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas dalam Penelitian

FK-KMK UGM. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas dalam penelitian, Center for Health and Behavior Promotion (CHBP) FK-KMK UGM menggelar sharing session bagi para asisten peneliti. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas mereka dalam menciptakan lingkungan riset yang inklusif, etis, dan menghargai hak-hak penyandang disabilitas, sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi penyandang disabilitas dalam penelitian kesehatan terus meningkat. Hal ini menuntut peneliti untuk memahami pendekatan yang sensitif dan inklusif agar proses penelitian tetap menghormati hak dan kebutuhan mereka. Tidak hanya membahas teori, sesi ini juga membuka wawasan terkait bagaimana cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas secara etis, memahami kebutuhan mereka, serta memastikan penelitian berjalan dengan menghormati prinsip kesetaraan dan aksesibilitas.

Sharing session ini menghadirkan Sinta Ristiyanti, S.Pd., M.A., asisten peneliti di CHBP FK-KMK UGM, yang berbagi pengalaman serta wawasan mendalam mengenai definisi disabilitas, ragam disabilitas, kebutuhan spesifik tiap kelompok disabilitas, serta aksesibilitas dalam penelitian. Dalam pemaparannya, Sinta menjelaskan bahwa penyandang disabilitas adalah individu yang memiliki keterbatasan akibat hambatan lingkungan, sehingga sulit berpartisipasi secara aktif.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa setiap ragam disabilitas memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan cara interaksi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu, agar komunikasi dan partisipasi dalam penelitian dapat berjalan dengan baik.

Beberapa aspek yang dibahas dalam sesi ini meliputi Cara berkomunikasi dengan penyandang disabilitas sensorik, fisik, intelektual, dan psikososial; Aksesibilitas yang perlu disiapkan dalam penelitian yang melibatkan partisipasi penyandang disabilitas; Pentingnya mengedepankan etika, empati, dan sikap inklusif dalam setiap tahapan riset.

Sesi sharing ini tidak hanya menjadi wadah untuk memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas dalam dunia penelitian. Dalam sesi tanya jawab, para asisten peneliti berkesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai praktik terbaik dalam menciptakan riset yang ramah disabilitas.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para asisten peneliti di CHBP FK-KMK UGM memiliki keterampilan yang lebih baik dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas, sekaligus membantu mengurangi stigma dan diskriminasi yang masih sering terjadi. Selain itu, mereka didorong untuk mengedepankan prinsip inklusivitas dan etika dalam penelitian, sejalan dengan SDG 10: Mengurangi Kesenjangan.

Sharing session ini bukan sekadar ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar. Dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman mengenai inklusivitas, penelitian diharapkan dapat benar-benar memberikan ruang bagi semua individu, tanpa terkecuali. Hal ini juga menjadi upaya FK-KMK UGM dalam mendorong penelitian yang lebih adil dan berkeadilan, sehingga ilmu pengetahuan tidak hanya berkembang dari sisi akademik, tetapi juga menjadi alat untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan setara bagi semua. (Kontributor: Sinta Ristiyanti dan Nia Lestari Muqarohmah/ Editor: Sitam).

Exit mobile version