Site icon FK-KMK UGM

FK-KMK UGM Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Dekan Fakultas Kedokteran se-ASEAN Tahun 2025

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) dengan bangga menjadi tuan rumah ASEAN Medical Deans’ Summit (AMDS) ke-15 tahun 2025, yang diselenggarakan di Yogyakarta. Kegiatan ini mempertemukan para dekan dan perwakilan dari fakultas kedokteran terkemuka di kawasan ASEAN, sebagai bagian dari jejaring ASEAN Medical Schools Network (AMSN). Saat ini, jaringan ini telah berkembang dan memiliki 25 anggota.

Forum ini merupakan kesempatan penting untuk memperkuat kolaborasi lintas negara demi meningkatkan mutu pendidikan kedokteran, mempercepat inovasi teknologi pendidikan, serta mengembangkan riset dan pembinaan mahasiswa yang berdampak nyata.

Sejak terbentuk pada tahun 2012, AMSN telah menjadi wadah strategis bagi institusi pendidikan kedokteran di kawasan ASEAN untuk bekerja sama menciptakan keunggulan dalam pendidikan kedokteran, meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, serta menumbuhkan solidaritas melalui nilai-nilai bersama dan dukungan timbal balik.

Mengusung tema “Building Impactful Collaborations: Transforming Needs into Actions”, AMDS 2025 mendorong terciptanya kemitraan baru dan penguatan jejaring yang telah ada. Kita harus memastikan bahwa kebutuhan bersama yang telah diidentifikasi dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata—baik dalam bentuk program pendidikan, proyek kolaboratif riset, maupun pengembangan kapasitas mahasiswa dan dosen. Tindakan ini harus bersifat berkelanjutan dan memiliki kerangka kerja yang jelas agar hasilnya bisa dirasakan oleh institusi masing-masing serta masyarakat luas.

AMDS 2025 diharapkan menjadi platform untuk merancang kerangka program kerja sama yang dapat diimplementasikan dalam jangka pendek dan dievaluasi secara berkala setiap tahun. Dengan cara ini, hasil nyata dari kolaborasi dapat dilaporkan dalam forum-forum AMDS mendatang dan menjadi bagian dari kontribusi berkelanjutan terhadap pendidikan kedokteran di ASEAN.

Melalui pelaksanaan AMDS 2025 yang berlangsung pada tanggal 25 sampai dengan 27 Mei 2025, FK-KMK UGM berharap pertemuan ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan bersama menuju komunitas pendidikan kedokteran ASEAN yang lebih terpadu, inovatif, dan berdampak luas. Semua pihak diajak untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal: saling mendengarkan, berbagi pengalaman, serta bertindak bersama untuk masa depan yang lebih baik yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat di kawasan ASEAN.

AMDS 2025 mengangkat beragam tema penting yang relevan dengan dinamika zaman, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan kompleksitas tantangan kesehatan global. Beberapa isu utama yang dibahas meliputi tantangan terkini dalam proses belajar-mengajar di dunia kedokteran, inovasi dan pengembangan teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif, masa depan riset di bidang kedokteran, serta pentingnya program elektif dalam menunjang pengembangan pribadi mahasiswa kedokteran.

Mahasiswa kedokteran dari berbagai universitas anggota AMSN juga turut meramaikan forum ini dengan berpartisipasi dalam sesi presentasi poster. Kegiatan ini menjadi ajang bagi para mahasiswa dari puluhan universitas di kawasan ASEAN untuk berbagi gagasan dan inovasi. Tema-tema yang diangkat mencerminkan semangat kolaborasi lintas negara, mulai dari penguatan kerja sama melalui aktivitas akademik dan non-akademik, peningkatan mutu pendidikan kedokteran untuk menjawab tantangan kesehatan global, hingga upaya memberdayakan dokter muda ASEAN lewat inovasi dan kolaborasi yang berdampak nyata.

AMSN dibentuk oleh 12 institusi pendiri, yaitu Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj, Universitas Mahidol (Thailand); Institut Ilmu Kesehatan PAPRSB, Universiti Brunei Darussalam; Fakultas Kedokteran, University of Health Sciences, Kamboja; International University, Kamboja (Fakultas Kedokteran); Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia; University of Health Sciences, Lao PDR; Fakultas Kedokteran, Universiti Malaya, Malaysia; University of Medicine I, Yangon, Myanmar; University of Medicine, Mandalay, Myanmar; College of Medicine, University of the Philippines; Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore; dan Hanoi Medical University, Vietnam.

Struktur organisasi ASEAN Medical Schools Network terdiri atas empat kelompok kerja, yaitu: a) Kelompok kerja Pendidikan yang dipimpin oleh Universiti Malaya, b) Kelompok kerja Riset yang dipimpin oleh National University of Singapore, c) Kelompok kerja Pertukaran Mahasiswa yang dipimpin oleh Universitas Indonesia, dan d) Kelompok kerja Penjaminan Mutu dan Akreditasi yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj.

Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goal’s (SDG’s) terutama mendukung tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, tujuan 4 Pendidikan Berkualitas, tujuan 9 Industri Inovasi dan Infrastruktur, dan tujuan 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Dian Paramitasari/Humas)

Exit mobile version