FK-UGM. Kabar gembira datang dari ajang Final Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2016 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (19/8). Dalam kesempatan tersebut, Staf Dosen dari Divisi Bedah Anak, Departemen Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr. Sardjito, Dr Gunadi, Ph.D, Sp.BA berhasil meraih Juara II kategori Best Research Awards dengan penelitian yang berjudul: “Multiple Genetic Markers for Early Identification of Hirschsprung Disease and Implementation of Highly Accurate and Affordable Genotyping Method“.
Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2016 merupakan bentuk komitmen Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia bersama PT Kalbe Farma Tbk untuk memberikan apresiasi kepada Peneliti Indonesia yang memiliki dedikasi dan telah bekerja keras dalam menghasilkan karya penelitian di bidang kesehatan.
Ada dua kategori Penghargaan dalam perhelatan yang diagendakan setiap dua tahunan sejak 2008 ini. Pertama, Best Research Awards, untuk hasil penelitian terbaik pada bidang-bidang penelitian bidang life sciences dan teknologi kesehatan. Kedua, Young Scientist Award, untuk peneliti muda Indonesia yang berprestasi atas kiprahnya dalam melaksanakan berbagai penelitian dalam bidang life sciences dan teknologi kesehatan. Dalam ajang kompetisi tahun 2014 lalu, dokter Gunadi juga merupakan pemenang kategori Young Scientist Award RKSA 2014 (sumber: http://kalbe-rksa.com/).
Indonesia merupakan negara dengan Sumber Daya Genetik yang luar biasa. Dengan latar belakang tersebut, Dr. Gunadi melakukan identifikasi multiple genetic markers pada genaRET, NRG1dan SEMA3 untuk diagnosis awal penyakit Hirschsprung (HSCR) di Indonesia. HSCR merupakan penyakit genetik penyebab gangguan obstruksi tersering pada bayi dan anak, yang disebabkan oleh gangguan migrasi, proliferasi dan diferensiasi sel krista neuralis pada pembentukan sistem saraf intestinal saat usia kehamilan 5-12 minggu akibat mutasi pada gena-gena tersebut. Hasil penelitian menunjukkan RET rs2435357 dan NRG1 rs7835688 sebagai risiko genetik HSCR di Indonesia. Selain itu, Dr. Gunadi berhasil mengimplementasikan metode PCR-RFLP yang akurat dan affordable untuk identifikasi genetic marker. Serta, menunjukkan peran penurunan ekspresi SK3 sebagai penyebab masih menetapnya gejala HSCR meskipun telah dioperasi dengan baik dan benar.
Semoga penghargaan ini tidak hanya bermanfaat untuk penelitian semata, namun juga bagi upaya peningkatan pendidikan serta pelayanan pasien yang lebih baik. Selamat kepada dokter Gunadi atas prestasi yang membanggakan. Semoga bisa menginspirasi peneliti-peneliti muda dan terus berkarya untuk bangsa.