Site icon FK-KMK UGM

Dosen FK-KMK UGM Hadiri Pertemuan Kolaboratif IPAPE 2025 di Bangkok, Perkuat Implementasi HPU

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) berpartisipasi aktif dalam IPAPE Research Collaborators Meeting yang digelar di The Ambassador Hotel, Bangkok. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 2–4 Mei 2025. Adapun penyelenggaranya oleh Children and Youth Physical Activity Studies (CYPAS) dan didukung oleh Thai Health Promotion Foundation, sebagai bagian dari upaya penguatan jaringan peneliti di Asia dalam isu pendidikan jasmani dan promosi aktivitas fisik pada anak dan remaja.

Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM., AIFO-K yang hadir sebagai dosen FK-KMK UGM sekaligus Koordinator Nasional proyek International Physical Activity and Physical Education (IPAPE). Partisipasi ini juga merupakan bagian dari implementasi Health Promoting University (HPU) di bidang penelitian, yang mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Delegasi Indonesia terdiri dari enam akademisi lintas universitas: Prof. Denny bersama Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes. dan Prof. Dr. dr. Dicky Moch Rizal, M.Kes., AIFM, Sp.And(K) dari UGM; Anira, S.Si., M.Pd. dan Syarifatunnisa, S.Si., M.Pd. dari UPI; serta Prof. Trias Mahmudiono, S.KM., MPH., Ph.D. dari UNAIR. Seluruh perwakilan Indonesia turut menyampaikan perkembangan riset nasional, berdiskusi mengenai validitas instrumen IPAPE, serta menyusun rencana publikasi ilmiah kolaboratif.

Pertemuan yang dihadiri oleh sembilan negara, termasuk Brunei Darussalam, China, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Thailand mencakup agenda penting seperti penandatanganan MoU antar institusi, pemaparan capaian riset negara, workshop validasi instrumen, serta perencanaan studi intervensi lintas negara dan proyek Global Observatory for Physical Education (GoPE).

Menurut Prof. Denny, keterlibatan Indonesia dalam proyek ini menjadi peluang strategis untuk memperkuat kebijakan pendidikan jasmani berbasis bukti ilmiah (evidence-based policy) yang kontekstual dan berdampak jangka panjang. Jejaring kolaboratif antar negara ASEAN diharapkan menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aktif bagi generasi muda.

Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Tammim Lana).

Exit mobile version