FK-UGM. Keterbatasan fasilitas ekokardiografi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mendorong mahasiswa program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, dr. Herlina Dimiati, SpA(K) untuk mengembangkan penelitian mengenai peranan NT-proBNP dan Troponin I dalam deteksi dini gangguan fungsi jantung pada anak Malnutrisi Energi Protein (MEP).
Kondisi MEP pada anak masih merupakan problem kesehatan masyarakat di banyak negara berkembang seperti Indonesia. MEP merupakan suatu kondisi simpanan karbohidrat dan protein tubuh berkurang dengan atau tanpa disertai penurunan lemak tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kegagalan kronik asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan pertumbuhan ataupun pemeliharaan tubuh.
“Efek jangka panjang dari MEP menyebabkan terjadi perubahan berbagai struktur dan fungsi organ tubuh termasuk organ kardiovaskular”, papar Herlina Dimiati dalam sidang ujian terbuka program Doktor yang digelar di gedung Auditorium Fakultas Kedokteran UGM, Selasa (16/8) lalu.
Penelitian dengan promotor Prof. Dr. Abdus Samik Wahab, SpA(K) dari Departemen Kardiologi Fakultas Kedokteran UGM ini bertujuan untuk menilai massa ventrikel kiri, menentukan nilai titik potong NT-proBNP dan Troponin I, maupun menilai kemampuan diagnostic NT-proBNP atau Troponin I terhadap gangguan fungsi ventrikel kiri.
Herlina Dimiati dalam ringkasan disertasinya memaparkan bahwa ekokardiografi merupakan referensi standar untuk menilai fungsi jantung sampai saat ini. Di sisi lain Biomarker NT-proBNP dan Troponin I dapat meningkat pada gangguan fungsi jantung.
Peraih gelar Doktor Fakultas Kedokteran UGM ke-252 dan Doktor UGM ke-3290 ini berharap bahwa penelitiannya bisa bermanfaat bagi klinisi untuk melakukan pemeriksaan non-invasif yang lebih mudah, murah dan cepat untuk menilai gangguan fungsi jantung pada anak MEP sehingga dapat dilakukan tata laksana cepat dan tepat untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.
Selain itu, penelitian Herlina ini diharapkan bisa dipergunakan sebagai dasar penelitian lanjutan atau penelitian setelah anak mencapai status gizi normal. Penelitian ini juga bisa memberikan rekomendasi pada badan kesehatan akan pentingnya pemeriksaan penunjang kedua marker NT-proBNP dan Troponin I pada kasus anak MEP, sehingga angka morbiditas dan mortalitas dapat ditekan.
“Dengan menurunnya angka morbiditas dan mortalitas anak bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dapat mewujudkan pembangunan negara seutuhnya,” pungkasnya. (Wiwin/IRO)
Sumber: Ringkasan Disertasi: Herlina Dimiati, Peranan NT-proBNP dan Troponin I Dalam Deteksi Dini Gangguan Fungsi Jantung Pada Anak Malnutrisi Energi Protein, Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta, 2016, hal. 1-32