FK-KMK UGM

Batik Jaringan Tubuh Makhluk Hidup

IMG_2522

Karya mahasiswi Fakultas Kedokteran UGM

Batik dengan motif histologi atau jaringan tubuh makhluk hidup, yang secara struktural hanya bisa terlihat keindahan polanya dengan mikroskop yaitu Kumahargyan Batik. Kumahargyan dalam bahasa jawa artinya ‘dihargai’ sehingga makna dari kumahargyan batik adalah kain unik dan menawan yang dihargai.
Batik ini merupakan produk Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K) yang lolos didanai dikti dan masih dalam proses perlombaan menuju Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS). Batik ini adalah kreasi dari mahasiswa Pendidikan Dokter angkatan tahun 2012 atas nama Amalia Rani Setyawati, Suci Ardini Widyaningsih, Nisa Karima, Nurulita Ainun Alma dan Hilda Dwi Mahardiani.

Saat ini, kain unik tersebut telah diproduksi dalam dua desain dengan berbagai warna dan sudah tersebar di Bandung dan Jakarta. Desain tersebut adalah Muskuloskeletal (sel otot dan tulang) dan Fertilisasi-Implantasi (sel pembuahan dan terbentuknya janin). Jumlah setiap warna dari satu desain batik yang diproduksi secara sengaja dibatasi agar pembeli yang memakai tidak merasa bahwa batik yang mereka gunakan pasaran. Walaupun batik kombinasi yang diproduksi belum banyak, namun ke depan desain dan warna batik akan terus dikembangkan dan diperbanyak dengan tetap mempertahankan kesan eksklusifnya. Nisa mengungkapkan, “selain motifnya yang unik dan inovatif dibanding batik-batik pada umumnya, pada kemasan batik terdapat ulasan mengenai mengenai arti pola histologi, perannya dalam menjalankan fungsi kehidupan, penyakit yang berkaitan, serta tips kesehatan.”

Dengan biaya terjangkau batik dengan motif jaringan tubuh makhluk hidup ini sudah bisa didapatkan. “Berdasarkan hasil survey dari yang kami lakukan ternyata 2 motif batik tersebut yang banyak disukai oleh remaja saat ini, sehingga kami baru memproduksi motif tersebut dengan harga terjangkau,” ungkap Nisa yang lahir di Jakarta. Selain itu dr. Ova Emilia menambahkan karena keterbatasan biaya dan tenaga maka target pasarnya yang terjangkau bagi mahasiswa.  “Kedepannya kami berencana untuk membuat showroom sendiri yang kami kelola sendiri dan kami pasarkan secara besar. Karena sementara ini kami masih menggunakan jasa pengrajin untuk produksinya,” tambah Nisa. Gebrakan baru dalam dunia batik ini terus diperkenalkan kepada masyarakat baik secara offline maupun online. Dipromosikan di RSUP Dr. Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM serta pages facebook Kumahargyan Batik dan twitter@kumahargyan.

Semoga, usaha para mahasiswi ini ke depan dapat terus berkembang dan dapat membanggakan nama Fakultas Kedokteran UGM.

Artikel terkait:
National Geographic Indonesia
Sinar Harapan
VoA Indonesia
Tribun news
Republika online
Antara news
Berita UGM
Gudeg net
Pikiran Rakyat online

Exit mobile version