“Tujuan dibangunnya asrama ini adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi dokter muda FK UGM”, seperti yang disampaikan Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, DEA, Ketua POTMA FK UGM dalam sambutannya pada peresmian dan serah terima Wisma Dokter Muda dari POTMA FK UGM kepada FK UGM. Asrama direncanakan tiga lantai dengan biaya sekitar Rp 4 milyar, namun karena keterbatasan dana baru bisa dibangun lantai satu. Asrama yang terdiri dari 8 kamar tidur, dapur dan ruang makan, empat kamar mandi dalam dan 10 kamar mandi luar, bisa menampung 32 dokter muda. Fasilitas yang telah disediakan antara lain: tempat tidur, almari pakaian, meja makan, kompor, kipas angin, dan peralatan dapur. Asrama telah layak untuk ditempati. “Harapan kami setelah serah terima ini, asrama dapat dikelola oleh Fakultas Kedokteran UGM”, lanjut Prof. Bambang. Keberadaan asrama dokter muda ini diharapkan bisa meningkatkan kerjasama antara FK UGM dan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro serta memberi nilai tambah dalam penilaian akreditasi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro sebagai rumah sakit pendidikan.
POTMA adalah Paguyuban Orang Tua Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, yang salah satu program kerja pengurus POTMA adalah meningkatkan fasilitas kampus. Program kerja pada tahun 2012 di antaranya adalah pembangunan Asrama Dokter Muda FK UGM di Klaten. Pembangunan asrama di Klaten berdasar pertimbangan kedekatan historis antara FK UGM dengan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro serta banyaknya jumlah dokter muda yang menjalankan koasistensi di Klaten dibanding dengan RS Jejaring lainnya. (Dian/Humas)